Tugas Manajemen Mutu Terpadu ke 3
Nama : Nurlianna Manik
Nim : C1B020024
Kelas : R001 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Asal Kampus : Universitas Jambi
Matakuliah : Manajemen Mutu Terpadu
Dosen Pengampu : Bambang Purnomo, S.E, M.M.
Alat Total Quality Management (TQM)
Sebelum membahas mengenai alat Total Quality Management (TQM), kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan TQM.
TQM (Total Quality Management) adalah suatu sistem manajemen yang merujuk pada kualitas mulai dari organisasi atau perusahaan sampai dengan pelanggan yang melibatkan semua level karyawan dengan tujuan untuk melakukan peningkatan serta melakukan perbaikan yang berkesinambungan atau terus-menerus, yang tujuannya untuk mencapai keunggulan dalam semua aspek baik produk dan jasa.
Tujuan utama Total Quality Management (TQM) cara melakukan perbaikan mutu pelayanan secara kontinu atau terus-menerus.
Dalam mempermudah menerapkan Total Quality Management, terdapat beberapa Piranti atau biasa disebut dengan alat TQM. Alat inilah yang nantinya akan membantu memberdayakan karyawan serta menerapkan TQM dalam suatu perusahaan atau organisasi dalam menganalisa masalah serta membantu membuat sebuah perencanaan.
Berikut alat TQM:
a) Alat Untuk Membangkitkan Ide
1. Lembar Pengecekan (Check Sheet)
Lembar pengecekan yang dimaksud merupakan suatu metode yang berbentuk formulir yang didesain untuk mencetak data dalam banyak kasus.
Lembar pengecekan membantu dalam menganalisis serta menentukan fakta atau pola yang dapat membantu dalam menganalisis, selain itu juga Lembar Pengecekan akan mempermudah jika terdapat pengambilan banyak pencatatan pola kasus, maka dengan adanya Lembar Pengecekan ini akan mempermudah melihat pola kasus.
Contoh Lembar Pengecekan, misalnya di bawah ini merupakan perhitungan jumlah berbagai penyebab kerusakan pada mesin.
2. Diagram Sebar (Scatter Diagram)
Diagram Sebar menjelaskan adanya hubungan antara dua perhitungan, di mana sebuah grafik nilai sebuah variabel dihadapkan dengan variabel lainnya. Jika dua variabel tersebut berhubungan dekat, maka terbentuklah titik-titik data yang berbentuk sebuah pita ketat. Jika pita tersebut beranjak naik dari sisi kiri bawah kekanan atas berarti hubungan tersebut berbanding lurus. Dan sebaliknya, jika turun dari sisi kiri atas kekanan bawah, maka hubungan tersebut berbanding balik. Maka hasil dari sebuah pola yang acak tidak saling berhubungan.
Contoh Diagram Sebar, pengaruh kemampuan metakognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah.
Dari data dibawah ini, diagram sabar yang muncul dari hubungan antara persen cacat dengan tekanan udara hembus yang tidak berpola (acak). Maka hal ini menunjukkan kedua faktor tersebut tidak berhubungan.
3. Diagram Sebab Akibat
Alat ini mengidentifikasi masalah kualitas dan titik infeksi yang biasa disebut dengan diagram sebab akibat (Cause and Effect Diagram), atau biasa dikenal dengan istilah diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan (fish-bone diagram).
Diagram ini merupakan salah satu alat atau teknik skematis yang digunakan untuk mengenali atau mengidentifikasi lokasi yang memungkinkan pada masalah kualitas atau elemen proses yang menjadi penyebab memungkinkan yang memberikan pengaruh pada hasil.
Contoh diagram sebab akibat,
b) Alat Untuk Mengatur Data
1. Diagram Pareto
Merupakan sebuah diagram atau metode yang mengelola kesalahan, masalah atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah.
Diagram pareto merupakan sebuah grafik untuk mengenali dan memecahkan masalah atau cacat dalam urutan frekuensi menurun serta untuk mengidentifikasi masalah tertentu yang sedikit tetapi kritis dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak penting.
Contoh Diagram Pareto,
2. Diagram Proses Atau Diagram Alir (Flow Chart)
Diagram proses atau diagram alir merupakan sebuah diagram yang menjelaskan langkah-langkah dalam sebuah proses atau sistem dengan menggunakan kotak dan garis yang saling berhubungan.
Contoh Diagram Proses/Diagram Alir,
c) Alat Untuk Mengidentifikasi Masalah
1. Histogram
Histogram biasanya menunjukkan nilai sebuah perhitungan serta frekuensi dari setiap nilai yang terjadi, atau sebuah distribusi yang menunjukkan frekuensi kejadian sebuah variabel. Histogram menunjukkan peristiwa yang paling sering terjadi dan juga variasi dalam pengukuran.
Berikut contoh Histogram yang menunjukkan hubungan antara beberapa faktor yang mempengaruhi Kinerja Bank.
2. Pengendalian Proses Secara Statistik (Statistical Process Control) (SPC)
Merupakan salah satu diagram digunakan untuk menyatakan nilai sebuah statistik dengan waktu pada sumbu horizontal.
Diagram SPC merupakan grafik yang menunjukkan batas atas dan batas bawah dari proses yang dikendalikan. Diagram Pengendalian Proses merupakan presentasi grafik diatas selama kurun waktu tertentu.
Contoh pengendalian proses secara statistik atau SPC.
Komentar
Posting Komentar